Sistem koordinasi pada manusia pdf




















Struktur tulang belakang Sumsum tulang belakang terdiri atas dua bagian, yaitu bagian abu-abu di tengah Dan bagian putih di pinggir. Bagian abu-abu berbentuk huruf H, terdiri dari akar dorsal yang mengandung saraf sensorik, akar ventral yang mengandung saraf motorik eferen, dan kanal sentral suatu saluran yang mengandung cairan serebrospinal yang berhubungan dengan rongga ventrikel dalam otak.

Bagian putih, mengelilingi bagian abu-abu, berisi serabut- serabut saraf spiral yang datang dari bagian abu-abu, dan serabut saraf sepanjang sumsum tulang belakang yang menghubungkan saraf spinal dengan otak. Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai penghubung impuls dari atau ke otak dan memberi kemungkinan jalan terpendek pada gerak refleks.

Refleks ini merupakan mekanisme penting untuk memelihara kenormalan fungsi tubuh. Misalnya, batuk dan bersin adalah refleks pemeliharaan dari gangguan sistem pernapasan. Refleks-refleks yang sederhana hanya memerlukan paling banyak tiga buah sel saraf neuron untuk menghasilkan aksi terhadap sebuah rangsang yaitu neuron sensoris interneuron-neuron motoris.

Refleks dapat diselesaikan melalui lengkung refleks, yaitu jalan terpendek yang ditempuh suatu gerak refleks, seperti refleks sentakan lutut, Gambar 4. Struktur sumsum tulang belakang 5. Sistem saraf Tepi SST a. Sistem Saraf Kraniospinal Sistem saraf kraniospinal terdiri atas sistem saraf kranial dan sistem saraf spinal.

Sistem saraf kranial dibangun oleh 12 pasang saraf yang keluar dari otak, sedangkan sistem saraf spinal dibangun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Saraf kranial terutama berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala, sedangkan saraf spinal melayani reseptor dan efektor lainnya yang berada dalam tubuh.

Ada 3 macam pleksus, yaitu sebagai berikut: 1 Pleksus servikalis gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma 2 Pleksus brakialis gabungan urat saraf lengan atas yang mempengaruhi bagian tangan 3 Pleksus lumbo sakralis gabungan urat saraf punggung dan pinggang yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki No Nama Jenis saraf Dari saraf Dari saraf Fungsi Saraf sensori motorik 1. Olfaktorius Sensorik Selaput Tidak ada Mencium lendir hidung 2.

Optikus Sensorik Retina mata Tidak ada Melihat 3. Okulomoto Motorik Otot Otot Mengering rius penggerak penggerak bola mata bola mata, pupil, dan lensa mata 4. Trokearis Motorik Otot Otot Menggerakkan penggerak penggerak bola mata bola mata bola mata 5.

Trigeninus Gabungan Gigi dan Otot Mengunyah, kulit muka pengunyah sakit, tekanan, panas, dan suhu 6. Fasialis Gabungan Lidah Otot muka, Mimik muka, bagian kelenjar ludah mengecap ujung 8.

Vestibuloa Sensorik Koklea dan Tidak ada Keseimbangan kustikus saluran dan mendengar setengah lingkaran 9. Glosofarin Gabungan Lidah Kelenjar Menelan, gus bagian ludah, otot mengecap belakang penelan di tonsil faring Vegus Gabungan Laring, Saraf Menelan dan paru-paru, simpatetik ke sekresi getah jantung, laring, lambung lambung, esofagus, Sensorik Sakit pankreas, paru-paru, dan lapar hati jantung, lambung, dan pankreas Asesorius Motorik Otot di Otot laring, Bicara dan belikat, faring, dan menggerakkan laring, langit langit kepala faring, dan halus langit langit halus Distribusi Saraf Kranial b.

Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik. Serabut praganglion merupakan serabut yang menuju ganglion, sedangkan serabut postganglion merupakan serabut yang keluar dari ganglion.

Impuls motor sistem otonom mencapai organ efektor dari otak atau sumsum belakang tidak melalui satu neuron, sebagaimana terjadi di bagian tubuh lainnya, tetapi melalui dua neuron. Badan sel dari neuron pertama dari rantai tersebut, yaitu neuron praganglion, terletak dalam otak atau sumsum tulang belakang, sedangkan badan sel dari neuron kedua, yaitu neuron postganglion, terletak dalam ganglion di suatu tempat di luar sistem saraf pusat.

Badan sel neuron postganglion dari saraf simpatik terletak dekat sumsum tulang belakang. Sedangkan, pada saraf parasimpatik terletak dekat atau di dalam dinding organ yang dilayani. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf parasimpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang punggung yang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga memiliki serabut praganglion pendek dan memiliki serabut postganglion yang panjang.

Sedangkan saraf parasimpatik memiliki serabut praganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu efektor dan memiliki serabut postganglion pendek. Sistem saraf Parasimpatik bekerja secara antagonis dari sistem saraf simpatik Bagian tubuh yang Saraf simpatik Saraf para simpatik di pengaruhi Iris Pupil Memperbesar pupil Mengecilkan pupil Bronkus Memperbesar bronkus Mengecilkan bronkus Jantung Mempercepat denyut Memperlambar kerja jantung jantung Arteri Memperkecil diameter Memperbesar Kontriksi diameter Dilatasi Kandung kemih Relaksasi kandung Kontraksi kandung kemih kemih Lambung Menghambat kerja Memacu kerja lambung lambung Penis Mengontrol ejakulasi Merangsang ereksi Tabel.

Perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik 6. Pengaruh Zat Psikoaktif terhadap Sistem Saraf Jika zat psikoaktif digunakan secara ilegal akan menyebabkan masalah serius karena dapat mempengaruhi otak dan perilaku pemakainya. Penyalahgunaan zat psikoaktif ini dapat menyebabkan ketergantungan fisik yang disebut adiksi ketagihan. Zat psikoaktif masuk ke dalam tubuh melalui mulut merokok dengan pipa , hidung menghisap zat dalam bentuk uap atau bubuk dan dengan suntikan.

Berdasarkan pengaruh obat terhadap pemakainya, obat psikoaktif dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu stimulan, depresan, halusinogen, dan erforia a. Stimulan Stimulan bersifat menstimulasi sistem saraf simpatik melalui pusat di hipotalamus sehingga meningkatkan kerja organ. Jadi, stimulan memberikan rangsangan pemakainya untuk menggunakan tenaganya lebih cepat dan tidak merasakan sakit. Stimulan dapat berupa kafein, nikotin, atau amfetamin deksedrin, metil amfetamin, preludin, ritalin, serta kokain.

Dengan amfetamin, para atlit olahraga dapat meningkatkan prestasinya, misalnya berlari dengan kecepatan yang luar biasa. Amfetamin juga mempengaruhi fungsi organ-organ lainnya yang berhubungan dengan hipotalamus, seperti peningkatan rasa haus dan berkurangnya rasa lapar dan kantuk.

Depresan Depresan berfungsi untuk mengurangi kegiatan system saraf sehingga menurunkan aktivitas pemakainya. Pemakainya menjadi lambat dan kadang-kadang membuatnya tertidur. Ada 5 kategori utama depresan, yaitu etanol etil alkohol , barbitural, mencakup obat-obat flu seperti seconal dan amytal, obat penenang, paling banyak dipakai adalah diazepam valium , opiat, mencakup opium, morfin, kodoin, dan metadon, dan anastetik, mencakup kloroform, eter, dan sejumlah hidrokarbon lain yang mudah menguap dan biasa digunakan sebagai pelarut, misalnya benzen, toluena, dan karbon tetraklorida.

Halusinogen Halusinogen mempunyai pengaruh kuat terhadap persepsi penglihatan, pendengaran dan juga peningkatan respon emosional.

Sistem Hormon Saat tubuh Anda kekurangan air dehidrasi , tubuh akan mengirimkan impuls ke otak dan Anda akan merasakan bahwa Anda haus. Selanjutnya, saraf akan aktif berperan mempengaruhi kelenjar hipotalamus.

Hal ini menunjukkan bahwa di dalam tubuh telah terjadi proses hormonal. Keadaan ini akan membuat kelenjar hipofisis menghasilkan hormon antidiuretik hormon vasopresin.

Hormon ini berfungsi menghambat atau menghentikan pembuangan cairan tubuh berupa urine. Apabila Anda segera minum saat kehausan, impuls rasa haus menjadi berkurang, dan hormon antidiuretik tidak dikeluarkan lagi.

Hormon adalah senyawa organik yang dibuat di dalam tubuh oleh sel- sel tertentu, dibebaskan oleh kelenjar endokrin, diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi memiliki kemampuan kerja yang besar untuk memelihara fungsi normal tubuh seperti homeostatis, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Hormon berasal dari kata homein yang artinya memacu.

Umumnya hormon bekerja pada bagian tubuh tertentu yang disebut organ sasaran. Hormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.

Kelenjar endokrin juga disebut kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran tersendiri. Sekresi kelenjar endokrin disebut sebagai sekresi internal. Hormon yang dihasilkan dikembalikan kedarah dan beredar mengikuti aliran darah. Selain dihasilkan dari kelenjar endokrin, hormon juga dihasilkan dari sel-sel saraf tertentu yang disebut sel neurosekretori. Hormo yang dihasilkan disebut neurohormon.

Hormon berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, metabolisme tubuh, reproduksi dan tingkah laku. Sebagai subsistem dalam sistem koordinasi maka hormon mempunyai hubungan yang sangat erat dengan sistem saraf. Tetapi pada umumnya pengaruh hormone berbeda dengan saraf. Perubahan oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu yang lama.

Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual. Hormon di produksi dan disekreasikan oleh sel kelenjar endokrin ke dalam darah dalam jumlah sedikit b. Hormon di angkut oleh darah menuju ke sel atau jaringan target. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa target yang berlainan d.

Hormon mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target.

Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan sebagai berikut: a. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat. Contoh: kelenjar yang digunakan dalam metabolisme tubuh. Kelenjar yang dimulai pada mulai masa tertentu. Contoh: kelenjar kelamin. Kelenjar yang bekerjanya sampai masa tertentu. Contoh: corpus luteum untuk membentuk hormon progesteron.

Berdasarkan letaknya kelenjar endokrin dibedakan sebagai berikut: a. Kelenjar Hipofisis Kelenjar Pituitari Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar endokrin yang terbesar. Kelenjar ini disebut master of gland karena mempengaruhi aktivitas kelenjar yang lain. Kelainan hormon ini ada 2 macam yaitu hipersekresi misalnya gigantisme dan hiposekresi misalnya kekerdilan kretinisme.

Hipersekresi pada orang dewasa menyebabkan terjadinya akromegali yaitu tulang bengkak ke samping. Jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis 1 Hipofisis bagian anterior Hipofisis bagian anterior menghasilkan hormon somatotrof hormon pertumbuhan.

Hormon ini berpengaruh pada pertumbuhan tulang manusia. Kelebihan hormon ini pada waktu anak-anak mengakibatkan pertumbuhan raksasa yang disebut gigantisme. Apabila kelebihan ini terjadi pada orang dewasa menyebabkan pertumbuhan memanjang pada ujungujung tulang tertentu seperti ujung-ujung tulang muka, yang disebut akromegali. Kekurangan hormon pertumbuhan akan mengakibatkan pertumbuhan kecil disebut kretinisme. Hormon ini mempengaruhi pengambilan unsur iodium dan sintesis hormon tiroksin.

Hormon Adrenokortikotrof ACTH merupakan hormon yang merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresi glukokortikoid. Hormon Laktogenik atau hormone Prolaktin merupakan hormon yang merangsang kelenjar susu untuk menghasilkan kelenjar air susu. Hormon gonadotrof pada wanita, terdiri atas Follicle Stimulating Hormone FSH yang berfungsi merangsang pertumbuhan folikel ovarium, menghasilkan estrogen, dan Luteinezing Hormone LH yang berfungsi mempengaruhi pertumbuhan folikel ovarium menjadi korpus luteum, korpus luteum akan menghasilkan progesteron.

Hormon gonadotrof pada pria terdiri atas Follicle Stimulating Hormone FSH yang berfungsi merangsang terjadinya spermatogenesis dan hormon perangsang sel-sel intertisiil ICTH atau hormon luteinisasi yang berfungsi merangsang sel-sel intertisiil untuk menghasilkan testoteron 2 Hipofisis bagian tengah Hipofisis bagian tengah menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH. Hal ini berhubungan dengan fungsinya yang menyebabkan kontraksi otot-otot usus halus, kantung air seni, dan kantung empedu serta menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Gambar 6. Kaitan kelenjar hipotalamus dengan kelenjar lainnya b. Kelenjar Hipotalamus Hipotalamus selain berfungsi sebagai pengatur dalam sistem saraf, juga memiliki peran sebagai kelenjar endokrin dengan men-sekresikan berbagai hormon yang memiliki pengaruh pada hipofisis.

Beberapa hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus dan disekresikan oleh hipofisis, yaitu ADH, TrH, dan oksitosin. Kelenjar Tiroid Kelenjar Gondok Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid adalah tiroksin dan tridotironin yang berperan mempengaruhi proses metabolisme, memproduksi energi dan oksidasi sel, pertumbuhan fisik, kematangan seksual, distribusi garam dan pengubahan glukosa menjadi glikogen.

Selain itu, menghasilkan hormon kalsitonin yang berfungsi menjaga keseimbangan kalsium darah. Kelebihan hormon ini menyebabkan penyakit yang disebut Morbus Basedow. Sedangkan, kekurangan hormon ini pada masa pertumbuhan akan mengakibatkan penyakit yang disebut kretinisme. Apabila terjadi pada masa dewasa disebut mixoedem kegemukan dan kebodohan d. Kelenjar Paratiroid Kelenjar Anak Gondok Kelenjar ini menghasilkan hormon parathormon yang berperan menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.

Kelebihan hormon ini menyebabkan kalsium dalam tulang terambil sehingga terjadi pengendapan kalsium dan menyebabkan batu ginjal. Pada beberapa orang dapat menyebabkan tulang mudah sekali patah. Kekurangan hormone ini akan menyebabkan gejala kadar kapur dalam darah menurun, kejang tangan dan kaki, jari- jari tangan membengkok ke arah pangkal, kesemutan dan sukar tidur. Kelenjar Adrenal Anak Ginjal Kelenjar ini menempel pada bagian atas ginjal.

Pada satu ginjal terdapat satu kelenjar adrenal yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar korteks dan bagian tengah medula. Hormon glukosa kortikoid berfungsi menaikkan kadar glukosa darah, dan berperan dalam pengubahan protein menjadi glikogen dan selanjutnya menjadi glukosa Kerusakan pada bagian korteks kelenjar adrenal mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, dan terasa sakit di dalam tubuh.

Kelenjar ini juga menghasilkan hormon androgen yang berpengaruh menentukan sifat kelamin sekunder pria. Kelebihan hormon ini menyebabkan penyakit yang disebut virilisme, yaitu ciri seksual pria yang ada pada wanita f. Kelenjar Pankreas Sel pada pankreas dikenal sebagai pulau langerhans.

Pulau langerhans ini menghasilkan hormon insulin. Insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan disimpan dalam sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan insulin dapat menyebabkan diabetes melitus dan gangguan jantung serta ginjal. Kelenjar Goand Ovarium merupakan alat reproduksi wanita, hormon yang dihasilkan oleh ovarium adalah hormon estrogen dan hormone progesteron.

Hormon estrogen dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan hormon ini dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen adalah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Misalnya, perkembangan payudara wanita.

Hormon progesteron dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukan progesteron dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi, atau menyebabkan penebalan dinding uterus. Selama kehamilan, estrogen dan progesterone terus dihasilkan oleh plasenta sehingga kehamilan dapat terus dipertahankan. Testis merupakan organ reproduksi khusus pria. Testis menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.

Testosteron berfungsi menimbulkan ciri-ciri seksual pad pria. Misalnya, dada menjadi bidang, tumbuh kumis, dan suara menjadi lebih berat Hormon dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, namun memiliki kemampuan kerja yang besar.

Umumnya hormon bekerja pada organ tubuh tertentu, yang disebut organ sasaran. Dikenal dua macam mekanisme kerja hormon, yaitu AMP siklik duta kedua dan pengaktifan gen. AMP Siklik Duta Kedua Setiap membran sel organ sasaran berisi protein reseptor yang dapat bersenyawa dengan hormon tertentu.

Hormon bertindak sebagai duta pertama. Kompleks hormon reseptor yang terbentuk, selanjutnya akan memicu aktivitas suatu enzim. Duta kedua bergabung dengan enzim khas untuk menghentikan aktivitas enzim lainnya. Pengaktifan Gen Hormon-hormon lainnya bekerja pada organ sasaran dengan cara yang berbeda. Molekul-molekul hormon menembus membran sel dan bersenyawa dengan molekul- molekul protein reseptor tertentu di dalam sitoplasma. Kompleks hormone reseptor yang dibentuk memasuki nucleus dan langsung bereaksi dengan DNA, kemudian memicu transkripsi RNA dari gen tertentu.

Sel sasaran membuat protein khas yang merespons hormon tertentu. Jenis hormon yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah hormon-hormon steroid. Gambar 7. Pengaktifan gen 5. Kelainan Hormon a.

Sindrom Cushing Kondisi ini terjadi karena kelenjar pituitari memproduksi hormon secara berlebihan. Kondisi ini juga bisa terjadi konsumsi obat-obatan kortikosteroid dosis tinggi, terutama pada anak-anak. Hipopituitarisme Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari tidak mampu memproduksi hormon dengan memadai. Ketika kelenjar pituitari tak mampu melepaskan cukup hormon, penderitanya akan mengalami kekurangan hormon. Hipopituitarisme yang terjadi dapat memicu kondisi lain, misalnya berhentinya menstruasi pada wanita.

Hipertiroidisme Hipertiroidisme terjadi ketika kadar hormon tiroid di dalam tubuh sangat tinggi. Gangguan pada hormon ini akan menyebabkan gangguan metabolisme tubuh.

Hipertiroidisme lebih sering terjadi pada wanita. Hipotiroidisme menyebabkan proses metabolisme tubuh akan semakin lambat, sehingga energi yang diproduksi oleh tubuh akan berkurang. Alat Indera Alat indra terdiri dari bagian-bagian bentuk saraf yang berguna untuk menerima rangsang dari lingkungan sekitarnya. Bagian-bagian yang bertugas menerima rangsang dari sistem saraf itu disebut reseptor.

Alat indra yang kita kenal, yaitu mata, telinga, lidah, dan hidung. Setiap reseptor yang membentuk alat indra hanya menerima salah satu jenis perubahan yang terdeteksi dari lingkungannya.

Itulah sebabnya, kumpulan reseptor yang membentuk alat indra, diberi nama berdasarkan jenis stimulus yang diterimanya. Beberapa reseptor sel saraf sensorik yang membentuk alat indra itu, antara lain berikut ini. Fotoreseptor, sel saraf sensorik penerima rangsang cahaya 2. Kemoreseptor, sel saraf sensorik penerima rangsang zat kimia 3. Thermoreseptor, sel saraf sensorik penerima rangsang suhu.

Mekanoreseptor, penerima rangsang fisik berupa tekanan, sentuhan, dan getaran. Salah satu diantaranya adalah sistem indera manusia. Sedangkan indra menurut psikologi konvensional hanya terdiri dari dua macam saja, yaitu indra zahir dan batin. Sedangkan fungsi indra dalam pandangan psikologi konvensional hanya membentuk pengetahuan saja. Terdapat 5 macam alat indera, yaitu indra penglihat mata , indra pendengar telinga , indra peraba dan perasa kulit , indra pengecap lidah , indra pencium hidung.

Indra penglihatan Mata Berdasarkan ayat tersebut, Allah swt menganugrahkan manusia pancaindra, seperti Al-Basar atau penglihatan dengan maksud agar manusia dapat mengetahui dan mengenali tanda-tanda kekuasaan Allah swt yang agung. Berkaitan dengan pancaindra yang satu sama lain saling barkaitan sewaktu menjalankan fungsinya, persis sebagaimana jaringan komponen-komponen sebuah alat elektronik. Seorang manusia bisa saja kehilangan salah satunya misalnya, indra penglihatan. Meskipun demikian, jaringan pancaindra tersebut masih dapat bekerja secara serempak untuk menunaikan kewajibannya dengan cara yang membuat perasaan heran dan takjub Kemampuan seseorang untuk melihat berbagai jenis benda merupakan ayat tanda kekuasaan Allah Swt yang sangat menakjubkan.

Indra penglihatan dikemas dengan begitu cermat dan dibentuk dari sejumlah unsur penting sehingga memiliki fungsi yang sangat luar biasa dan paling terang dibandingkan lensa kamera tercanggih di dunia. Oleh karena itu, pada siang hari pantulan sinar matahari oleh benda-benda di sekeliling kita dapat kita tangkap dengan jelas. Sebaliknya pada malam hari, benda-benda di sekitar kita tidak memantulkan cahaya matahari seperti waktu siang hari.

Akibatnya, kita hanya mampu melihat benda-benda itu bila mereka memantulkan cahaya dari sumber cahaya lain, misalnya lampu. Perhatikan Gambar untuk mengetahui bagian-bagian bola mata. Gambar 9. Perbedaan penglihatan jauh dan dekat Apabila cahaya yang masuk terlalu terang, pupil akan menyempit atau mengalami konstriksi. Bila cahaya redup, pupil akan melebar atau mengalami dilatasi. Cahaya yang dipantulkan ke mata masuk ke dalam retina khususnya pada fovea bintik kuning.

You can change your ad preferences anytime. Next SlideShares. You are reading a preview. Create your free account to continue reading. Sign Up. Upcoming SlideShare. Sistem reproduksi pada manusia. Embed Size px. Start on. Show related SlideShares at end. WordPress Shortcode. Share Email. Top clipped slide. Sistem koordinasi Dec. Rijalul Fikri Follow. Sistem Reproduksi pada Manusia. Bab 9 sistem koordinasi. Sistem Reproduksi Manusia - Biologi.

Sistem koordinasi. PPT Sistem Koordinasi. Presentasi sistem-reproduksi-manusia. Sistem Reproduksi Manusia. Sistem reproduksi pada manusia ppt. Related Books Free with a 30 day trial from Scribd. Dry: A Memoir Augusten Burroughs.

Related Audiobooks Free with a 30 day trial from Scribd. Sistem koordinasi 1. Koordinasi adalah suatu pengaturan kerja sama atau urutan kerja organ dan sistem organ. Adanya sistem koordinasi menyebabkan terjadinya keserasian kerja antarorgan dan antarsistem organ. Sistem Saraf Sistem saraf berperan dalam iritabilitas tubuh. Kemampuan iritabilitas memungkinkan kita menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan kita. Mengatur organ-organ atau alat tubuh agar terjadi keserasian kerja.

Menerima rangsangan sehingga kita bisa mengetahui dengan cepat keadaan dari perubahan yang terjadi di sekitar kita. Mengendalikan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan yang terjadi pada tubuh kita. Neuron sel saraf Sistem saraf tersusun atas bejuta-juta sel saraf yang disebut Neuron. Fungsi neuron adalah Mengirimkan pesan Impuls yang berupa rangsangan atau tanggapan. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel, dendrit dan akson. Berikut merupakan jenis sistem koordinasi:.

Sistem koordinasi saraf adalah organ yang terdiri dari sel-sel neuron dan sel-sel pendukungnya. Sel saraf bekerja menggunakan perbedaan potensial listrik untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Sistem saraf menyampaikan informasi secara cepat melalui sinyal-sinyal listrik yang dialirkan ke organ tubuh lewat jaringan saraf. Sinyal elektrik inilah yang digunakan untuk mengatur dan mengkoordinasikan seluruh organ di dalam tubuh.

Sistem saraf ini menjadi pusat segala koordinasi dan regulasi organ-organ dalam tubuh. Sistem saraf pusat terhubung dengan otak dan saraf sumsum tulang belakang. Otak memiliki beragam fungsi penting dalam sistem koordinasi pada manusia. Sistem koordinasi saraf yang terhubung ke otak dapat memberi sinyal untuk meningkatkan laju jantung hingga kecepatan dalam berpikir. Otak sendiri terdiri atas beberapa bagian yaitu otak besar, otak tengah, dan otak kecil.

Sedangkan bagian saraf pusat yang lainya adalah sumsum tulang belakang yang berperan dalam gerak refleks dan menghubungkan rangsangan dari dan menuju otak. Pada sistem saraf ini terdapat beberapa saraf-saraf kecil yang menghubungkan otak dan tulang belakang dengan organ saraf tepi. Sistem koordinasi saraf tersebut adalah saraf somatik dan saraf otonom. Saraf somatik berperan menerima rangsangan dari luar tubuh dan menyampaikannya ke otak.

Sedangkan saraf otonom bekerja secara tidak sadar saat organ tubuh istirahat atau ketika mencerna makanan. Semua sistem koordinasi saraf tersebut tidak akan berfungsi tanpa adanya sel saraf. Sel saraf atau yang biasa disebut neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem koordinasi saraf. Mekanisme kerja sistem saraf dalam menghantarkan impuls saraf adalah hasil kerja dari neuron ini.

Sel saraf juga yang memungkinkan kamu dapat merasakan berbagai rangsang dari panca indra. Pada sel saraf terdapat tiga komponen utama yaitu dendrit, akson dan ada sinapsis yang masing-masing berfungsi untuk meneruskan rangsangan yang dihantarkan oleh impuls ke sel saraf lain, efektor maupun ke organ tubuh. Jenis sistem koordinasi pada manusia lainya adalah alat indra. Sistem ini terdiri dari indra penglihatan, indra pendengaran dan indra perasa.

Masing-masing indra ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Di dalam organ indra terdapat ujung saraf yang sangat peka terhadap rangsangan yang disebut reseptor.



0コメント

  • 1000 / 1000